Ketika Yesus datang dan membawa Injil Kekristenan, hal itu disambut oleh orang banyak sebagai kabar yang sangat baik. Ribuan orang mengikutinya untuk mendengar kata-kata kehidupan yang dia ucapkan. Setelah dia disalibkan, murid-muridnya terus berkhotbah dan mengajarkan jalan-jalannya dan mereka juga disambut sebagai pembawa kabar baik.
Tentu saja tidak semua orang senang dengan ajaran baru ini. Agama yang mapan saat itu menentangnya dengan Berita otomotif kejam, bahkan membunuh banyak orang karena memberitakan firman Tuhan. Mereka mencambuk, memukul, memenjarakan dan menyalib banyak orang yang memilih untuk mengikuti atau mengajarkan Injil baru. Namun, meski menderita, mereka tidak dapat menghancurkan ajaran ini atau menghentikan penyebaran kabar baik ini.
Salah satu tuduhan yang diajukan terhadap para guru awal Injil ini adalah bahwa mereka telah, “Menjungkirbalikkan dunia” dengan ajaran ini (Kisah Para Rasul 17: 6). Sungguh, ajaran baru Injil Kristus adalah kabar baik dan sangat kuat.
Banyak orang akan menerima banyak hal, tetapi tidak banyak yang memilih untuk menderita pelecehan, siksaan, ejekan atau bahkan mati daripada meninggalkan keyakinan mereka. Tapi begitulah dahsyatnya dan kekuatan dari kabar baik ini.
Pertimbangkan juga keadaan para rasul tidak lama setelah Yesus dibunuh. Mereka terdiam dan bertemu di Yerusalem, bertanya-tanya apa yang harus dilakukan selanjutnya setelah Tuhan dan guru mereka diambil dari mereka. Tetapi kemudian ketika mereka berkumpul bersama pada hari Pentakosta, Roh Kudus dengan kuasa Tuhan turun ke atas mereka, mengubah mereka menjadi pengkhotbah yang kuat dan karismatik tentang kabar baik. Petrus berdiri di antara orang-orang dan pada khotbahnya pada hari itu, tiga ribu orang berpaling kepada Tuhan setelah mendengar kabar baik Injil (Kisah Para Rasul 2: 14-42).
Begitulah kekuatan pemberitaan Kristus sehingga tidak bisa hanya disebut kabar baik tetapi itu adalah “Berita Besar”. Belum pernah sebelumnya atau sejak itu ada pesan yang sekuat Injil dan kebenaran Kristiani.
Mengapa pesan ini begitu kuat? Di dunia ini manusia diganggu dengan segala macam kejahatan, baik dari dalam maupun luar. Manusia menderita di tangan sesamanya dan terlebih lagi di tangannya sendiri dengan mengalah pada keinginan dagingnya. Manusia menderita penyakit, kesakitan dan kematian, sering kali disebabkan oleh nafsu dan keinginannya sendiri. Manusia terus menerus berdosa melalui kebohongan, kecurangan, iri hati, kecemburuan dan melakukan tindakan pembunuhan, perzinahan, penyalahgunaan zat, pencurian, pemberontakan dan segala macam perbuatan salah. Sebagai akibat dari ini dan banyak hal lainnya, manusia terus menerus berada dalam keadaan stres.it’s GREAT news.